Seksualitas sakral Tantra adalah praktik berusia ribuan tahun yang bertujuan untuk melampaui aspek fisik murni dari hubungan seksual. Tujuannya adalah menjadikannya sarana persekutuan spiritual yang dicapai dengan pasangan. Berbeda dengan seksualitas konvensional, seksualitas tantra tidak berfokus pada orgasme atau ejakulasi. Ini berfokus pada perpaduan energi antara mitra dan memungkinkan pengalaman transenden.

Salah satu manfaat terpenting dari mempraktikkan seksualitas sakral tantra adalah hubungan mendalam yang memungkinkan pasangan menjalin satu sama lain. Dengan menggunakan seksualitas sebagai sarana komunikasi spiritual, pasangan belajar untuk mengenal satu sama lain secara lebih dalam. Sebagai Tantra Kularnava mengatakan, “Ketika persatuan tercapai, cinta ilahi tercapai. Ketika cinta ilahi tercapai, kebahagiaan tercapai.” (Lebih lanjut tentang Tantra)

Kebajikan lain dari seksualitas sakral tantra adalah memungkinkan pengembangan kesadaran yang lebih besar akan tubuh sendiri dan energi kekuatan hidup. Dengan berfokus pada sirkulasi energi seksual melalui tubuh, praktisi dapat menemukan sensasi baru dan kondisi kesadaran yang berubah. Menurut Tattwa Tantra, “Penyatuan seksual yang dicapai dengan konsentrasi mental yang memadai mengarah pada pencerahan dan pencapaian kebahagiaan tertinggi.”

Praktik seksualitas sakral tantra juga dapat digunakan untuk meningkatkan kehidupan seksual secara keseluruhan. Dengan berfokus pada hubungan emosional dan spiritual dengan pasangan, praktisi dapat belajar berkomunikasi dengan lebih baik. Mereka memahami kebutuhan satu sama lain dengan lebih baik, dan mengeksplorasi seksualitas mereka sendiri dengan lebih baik. Menurut Tantra Siwa-Svarodaya, “Seksualitas bukan hanya untuk reproduksi. Itu adalah sarana untuk mencapai kebahagiaan tertinggi dan menjadi satu dengan kesadaran universal.”

Kesadaran yang lebih tinggi

Terakhir, seksualitas tantra yang sakral dapat digunakan sebagai sarana untuk melampaui batasan ego dan berhubungan dengan alam semesta secara keseluruhan. Dengan menggunakan seksualitas sebagai sarana untuk menggabungkan energi dengan pasangannya, praktisi dapat menyelaraskan dengan kesadaran yang lebih tinggi, dan bahkan mengalami penggabungan dengan kesadaran tersebut. Secara potensial, ini memungkinkan para praktisi untuk melangkah keluar dari jungkat-jungkit karma yang tak ada habisnya dan menjadi kekuatan yang bermanfaat untuk kebaikan semua.

Sulit untuk sepenuhnya mempraktikkan seksualitas tantra di dunia modern. Meskipun demikian, penganut yang berkemauan dapat memulai dengan langkah kecil dan secara bertahap mengintegrasikan ajaran ini ke dalam kehidupan sehari-hari.

Singkatnya, seksualitas tantra yang sakral menawarkan manfaat yang cukup besar bagi pemenuhan manusia, secara fisik, mental dan spiritual. Sebagai Tantra Malini Wijaya mengatakan, "Ketika latihan dilakukan dengan benar, dilakukan secara konsisten, praktisi melampaui batas kesadaran biasa dan mencapai pengetahuan tertinggi."

Ajaran tentang tantra

Berikut adalah beberapa kutipan yang menginspirasi dari kitab suci yang dikenal sebagai Tantra:

  • "Dia yang menguasai hidupnya sendiri, juga mengendalikan energi yang mengalir melaluinya." – Vijnana Bhairava Tantra
  • “Dalam penyatuan seksual, biarkan keilahian mengekspresikan dirinya dan menjadi instrumen cintanya.” – Tantra Mahanirvana
  • “Kesadaran adalah kunci untuk mengubah energi seksual menjadi energi spiritual.” – Siwa Samhita
  • “Ketika tubuh bebas dari keinginan, pikiran menjadi tenang.” – Tantra Vigyan Bhairav
  • “Seksualitas bukanlah dosa. Itu adalah anugerah ilahi yang harus digunakan dengan rasa hormat dan kesadaran.” – Tantra Vigyan Bhairav
  • “Seksualitas sakral adalah tarian cinta antara maskulin dan feminin, sebuah perayaan kehidupan.” – Sutra Ananda
  • “Dalam penyatuan seksual, jangan menjadi seorang aktor, jadilah saksi dari energi ilahi yang mengalir melalui kalian berdua.” – Tantra Kularnava